Hati itu
kini begitu berat.
Seberat rasa,
pertama kalinya
jiwa ini jatuh cinta.
kini begitu berat.
Seberat rasa,
pertama kalinya
jiwa ini jatuh cinta.
Sebagai santri,
rasa itu baiknya ditanam saja.
Namun,
rindu sering datang tanpa diundang. Menerjang deras
berduyun-duyun.
Kadang malam,
kadang waktu fajar,
ku pegang erat dinding gerbang asrama putri ini.
Ku katakan
"Wahai wanita bermata sendu,
aku rindu padamu,
sungguh ku sayang padamu.
Dengarlah,
dengarkanlah
ronta-meronta rindu ini.
Apakah kau dengar,
beratnya beban rindu ini.
Walau kita tidak dapat bersua,
dekatnya jarak ini
dan gerbang milikmu,
tetasan obat pada sakitnya rindu ini.
Dengarkanlah,
rasakanlah,
dan hayatilah
getaran rasa
yang menerobos dinding ini.
Ust. Faisal Hilmi, M.A
Khodimul Ma'had Pesantren Qur'an Anamfal
Linggarjati, 23 Agustus 2021
Linggarjati, 23 Agustus 2021